27.6 C
Jakarta
HomeOlahragaMantan Ratu Wushu 'Senggol' Timnas Indonesia: Kisah Inspiratif

Mantan Ratu Wushu ‘Senggol’ Timnas Indonesia: Kisah Inspiratif

Lindswell Kwok, yang dikenal sebagai mantan “Ratu Wushu Indonesia,” kembali memunculkan perhatian publik dengan kritiknya terhadap hadiah jam Rolex yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada pemain Timnas Indonesia. Dalam kritiknya, Lindswell juga menyoroti ketimpangan perhatian pemerintah terhadap cabang olahraga non-utama seperti wushu, terutama dalam konteks efisiensi anggaran yang sedang berlangsung. Sudah sejak usia muda, Lindswell Kwok telah meniti karier wushu dengan dukungan dari kakaknya, Iwan Kwok, yang merupakan pengurus PBWI. Prestasi juara dunia wushu yang diraihnya di berbagai ajang kompetisi, serta medali emas Asian Games 2018, telah meneguhkan posisinya sebagai salah satu atlet terkemuka.

Terkait kritiknya terhadap hadiah Rolex, Lindswell mempertanyakan keadilan dukungan pemerintah terhadap semua cabang olahraga, tidak hanya yang populer. Efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah juga telah mengakibatkan banyak pelatihan olahraga terhenti, termasuk di cabang seperti wushu. Lindswell percaya bahwa pemerintah harus memberikan perhatian jangka panjang dan dukungan yang konsisten untuk cabang olahraga non-prioritas tanpa mengabaikan kelangsungan pelatihan dan fasilitas yang dibutuhkan atlet. Sebagai atlet yang telah meraih berbagai prestasi di tingkat internasional, Lindswell menggunakan pengaruhnya untuk membangkitkan kesadaran akan perlunya dukungan yang lebih adil untuk semua cabang olahraga.

Dengan reputasinya sebagai juara dunia dan peraih medali emas Asian Games, Lindswell Kwok menjelma sebagai contoh figur atlet sukses yang mengambil langkah proaktif untuk mendukung perubahan sistemik. Kritiknya terhadap hadiah Rolex bukan sekadar kritik atas kemewahan, tetapi juga sebuah panggilan untuk memperbaiki paradigma dukungan atlet dari selebrasi instan menjadi investasi yang lebih stabil. Lindswell mendorong pemerintah untuk memprioritaskan perhatian jangka panjang terhadap cabang olahraga non-prioritas, sehingga tercipta ekosistem olahraga yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Source link

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait