Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjalani pemeriksaan maraton selama kurang lebih enam jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mapolda Jatim. Keluar dari gedung kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur sekitar pukul 18.30 WIB, Khofifah menyatakan kehadirannya untuk memenuhi panggilan lembaga antirasuah dengan mengenakan jilbab dan setelan pakaian yang sederhana. Tanpa memberikan detail materi penyelidikan, Khofifah berharap keterangannya dapat memberikan informasi tambahan yang diperlukan oleh KPK dalam menuntaskan kasus yang sedang diselidiki.
Dalam pemeriksaan, fokus KPK terhadap struktur organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta mekanisme penyaluran dana menjadi sorotan. Khofifah memberikan isyarat bahwa pertanyaan dari KPK terutama melibatkan kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro selama periode kepemimpinannya. Meskipun ketika diminta memberikan rincian nilai dana, Khofifah memilih untuk tidak berkomentar.
Publik dan media mengungkapkan kekhawatiran terhadap kebijakan Khofifah yang terkesan berkelit dalam memberikan jawaban terkait dana yang disebut dalam penyelidikan. Sampai saat ini, KPK belum merilis pernyataan resmi terkait pemeriksaan Khofifah maupun kasus yang sedang diselidiki. Pemeriksaan terhadap tokoh politik ini menarik perhatian publik terhadap upaya KPK dalam memberantas korupsi di tingkat daerah, sementara masyarakat menunggu informasi lebih lanjut untuk mengungkap kasus yang tengah berkembang.