Etape tiga Tour de Banyuwangi Ijen menjadi panggung pertempuran antara para pembalap di tengah hujan deras yang turun sepanjang lintasan. Tantangan tidak hanya datang dari track yang menantang, tetapi juga dari kondisi licin dan basah akibat hujan yang turun sejak awal laga. Perlombaan sepanjang 140,3 kilometer dari RTH Glenmore hingga Kantor Bupati Banyuwangi ini menjadi ujian ketangguhan fisik dan mental para pembalap. Kontur jalan yang rolling dengan tanjakan curam sepanjang 14 km menambah kesulitan perlombaan, di mana gradien tanjakan mencapai 15 persen dan elevasi mencapai 527 meter di atas permukaan laut.
Kondisi lintasan yang sulit bukan hanya menjadi tantangan bagi para pembalap asing, tetapi juga bagi pembalap Indonesia seperti Syelhan Nurahmat Muhammad dari ASC Monster Indonesia yang sempat terjatuh akibat jalan licin. Meskipun demikian, persaingan tetap sengit dan menarik, terutama ketika pembalap seperti Peerapong Landgern dari tim Rojaai Insurance dan Kyeongho Min dari Seoul Cycling Team memimpin perlombaan dengan breakaway.
Tren lomba berubah ketika lima pembalap terdepan berhasil dikejar oleh peleton menjelang titik tanjakan King of Mountain. Pembalap Italia Nicolo Petiti dari Swatt Club mencoba peruntungannya dengan solo break dan sukses meraih gelar King of Mountain tanjakan Pakel. Meskipun keterisian persaingan, pembalap Australia Carter Bettles dari Roojai Insurance Thailand berhasil keluar sebagai pemenang etape dengan waktu tercepat.
Keberhasilan Bettles dalam Etape Tiga Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025 membuatnya menjadi sorotan utama pada lomba kali ini. Sementara itu, beberapa pembalap lain seperti Jeroen Meijers dari Victoria Sports Pro Cycling berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemegang Ijen Sulfur Jersey dan Best Sprint. Berbagai hasil dan prestasi tersebut menjadikan lomba ini semakin menarik dan penuh tantangan buat para pembalap dalam menghadapi etape-etape berikutnya.