Komunitas Tjilatjap History menggelar pameran sejarah di parkiran belakang Gereja St. Stephanus, Cilacap, dalam kolaborasi dengan Paroki Cilacap dan Keuskupan Purwokerto. Pameran tersebut bertujuan untuk memperkenalkan sejarah Lapas di Cilacap, terutama terkait dengan Misa Yubileum Tematik Tematik Indulgensi dan tahanan Keuskupan Purwokerto di lapas. Thomas Sutasman, perwakilan Tjilatjap History, menjelaskan bahwa pameran ini juga menyoroti pembinaan rohani yang diberikan Gereja Katolik kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan. Selain itu, pameran pula membantu memahami upaya pembinaan warga binaan yang menganut agama kristiani di Lapas, sebagai bentuk empati dan peduli terhadap kondisi mereka. Pembinaan ini bukan hanya dilakukan di Nusakambangan, tapi juga di Lapas kota atau Lapas Kelas IIB Cilacap. Dengan pendampingan yang rutin dilakukan sejak 1927, para warga binaan diharapkan dapat kembali berintegrasi ke masyarakat setelah menjalani hukuman. Mereka juga diberikan ketrampilan khusus sebagai bekal untuk mandiri secara ekonomi dan sosial setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. Acara pameran tersebut berlangsung selama dua hari dan terbuka untuk umum sebagai bentuk edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pembinaan warga binaan di Lapas.