Festival Kopi Nusantara (FKN) ke-8 yang berlangsung mulai tanggal 4 hingga 6 September 2025 berhasil menarik perhatian para petani, pelaku usaha, dan eksportir kopi serta tembakau. Acara ini tidak hanya menjadi festival biasa tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan produk lokal Bondowoso secara global. Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, mengungkapkan bahwa FKN adalah penghargaan atas keberhasilan Kopi Arabika Java Ijen Raung dan Hyang Argopuro, serta Tembakau Bondowoso sebagai komoditas unggulan daerah yang juga merupakan bagian penting dari budaya masyarakat setempat. Tujuan utama dari festival ini adalah untuk membuka peluang lebih luas bagi petani dan pengusaha dalam memperkenalkan produk unggulan mereka ke pasar internasional serta memperkuat kerjasama, inovasi, dan daya saing lokal.
Menurut Abdul Hamid, apresiasi yang tinggi harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam FKN. Festival ini diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung sektor pariwisata di Bondowoso. Dalam acara ini, berbagai kompetisi diadakan untuk menarik minat peserta, termasuk uji cita rasa kopi arabika dan robusta, lomba brewing V60, cup tester, serta lomba tembakau seperti merajang, melinting, dan uji kadar klorida.
FKN ke-8 berhasil menarik peserta dari 14 provinsi dan 20 kabupaten di Indonesia. Dari total 30 sampel kopi yang diuji, sebagian besar masuk dalam kategori arabika speciality. Acara ini juga berhasil mencapai kesepakatan kontrak dagang senilai Rp 7,8 miliar dengan total volume 60 ton kopi. Tidak hanya itu, kopi Bondowoso juga berhasil diekspor ke enam negara dengan total nilai transaksi Rp 5,7 miliar. Hasil ini menunjukkan bahwa kopi dan tembakau Bondowoso memiliki potensi besar untuk memasuki pasar global, dan festival ini memberikan identitas kuat kepada daerah tersebut sebagai “Bondowoso Republik Kopi.”