Mantan pesepakbola profesional Skotlandia, James Keatings, dijatuhi hukuman penjara setelah terlibat dalam penyaluran uang hasil kejahatan senilai Rp7,6 miliar. Keatings, yang pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Celtic, Hearts, dan Hibernian, ditangkap saat membawa uang kotor menggunakan van putih Transit. Pada persidangan, Keatings mengaku memiliki dan mentransfer aset kriminal tersebut.
Falkirk Sheriff Court mendengar bahwa Keatings terlibat dalam dunia kejahatan setelah mengalami cedera pinggul yang memengaruhi karier sepakbolanya. Cedera ini membuatnya beralih profesi menjadi tukang plester setelah tidak bisa bermain sepakbola lagi. Pengacaranya, Tony Graham, KC, menjelaskan bahwa cedera itu secara signifikan mengurangi kemampuan Keatings untuk menghasilkan pendapatan, memengaruhi gaya hidupnya, dan bahkan berdampak pada kesehatan mentalnya.
Polisi menangkap Keatings setelah mendapat informasi dari National Crime Agency tentang transaksi uang kotor di Wishaw, Lanarkshire. Dalam penangkapan itu, Keatings terlihat memindahkan uang kotor dari van Ford Transit ke van Mercedes putih, yang kemudian disita oleh petugas. Sheriff Christopher Shead menjatuhkan hukuman 13 bulan penjara kepada Keatings dan proses lanjutan akan dilakukan untuk menyita uang hasil kejahatan tersebut sesuai Proceeds of Crime Act.
Kisah Keatings menjadi contoh nyata bagaimana cedera dan tekanan hidup dapat mengarahkan seorang atlet yang dulunya gemilang pada jalan yang keliru. Hal ini menjadi peringatan penting bagi semua orang bahwa kesehatan fisik dan mental harus diutamakan demi menghindari tindakan kriminal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.