30 C
Jakarta
HomeBeritaErick Thohir Mendorong Pertamina Untuk Mencapai Status BUMN Kelas Global

Erick Thohir Mendorong Pertamina Untuk Mencapai Status BUMN Kelas Global

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa persaingan di tingkat global akan semakin menantang. Menurutnya, ke depan transisi energi akan membawa banyak dinamika luar biasa. Oleh karena itu, sebagai perusahaan harus siap beradaptasi, dimulai dengan perbaikan dari internal perusahaan itu sendiri.

“Sebagai BUMN di sektor energi, Pertamina diharapkan dapat berperan sebagai benteng ekonomi nasional untuk memperkuat persaingan perusahaan-perusahaan, dan hal ini harus dimulai dari perbaikan diri sendiri,” ujar Erick saat menghadiri Pertamina Akhlak Festival di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Lebih lanjut, Erick juga menyebut bahwa Pertamina telah membentuk holding dan subholding sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi era persaingan. “Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah supply chain yang menjadi bagian penting dalam strategi Pertamina ke depan. Ini merupakan proses transformasi dan inovasi yang harus terus dilakukan,” jelas Erick.

Erick juga mengapresiasi langkah Pertamina yang sudah mulai menerapkan Nature Based Solution (NBS). Sebagai contoh, penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

Selain itu, Erick juga berharap Pertamina turut serta dalam pembangunan industri hijau. “Beberapa waktu lalu saya bersama tim Pertamina mengunjungi IKN. Dalam konteks peningkatan kebutuhan energi di sana, kita perlu membangun industri hijau yang berkelanjutan, agar produk-produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar persaingan perdagangan dunia yang semakin mengarah pada produk hijau. Transisi ini harus terus didorong oleh Pertamina,” tegas Erick.

Menteri Erick juga menekankan pentingnya carbon trading bagi Pertamina. “Carbon trading harus menjadi bagian dari pengembangan sebuah perusahaan sebesar Pertamina,” tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan bahwa untuk menghadapi persaingan global, Pertamina telah menyiapkan tiga langkah strategis dalam menghadapi tantangan trilema energi. Pertama, dengan meningkatkan produksi dari sektor hulu, baik dalam maupun luar negeri. Kedua, optimalisasi gasoline melalui berbagai strategi peningkatan kapasitas kilang dan produksi bioetanol sebagai biogasoline. Ketiga, dengan mengurangi impor LPG melalui peningkatan produksi dan pembangunan jaringan gas rumah tangga.

Nicke juga menjelaskan bahwa Pertamina telah membuat peta jalan transisi energi dan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan melalui Sustainability Policy, Strategy & Initiatives di seluruh Pertamina Group. Tujuannya adalah membuat Pertamina menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Pertamina terus melakukan inovasi untuk mendukung ketahanan energi nasional dan menghadapi tantangan energi global dengan langkah-langkah strategis. Selain itu, Pertamina juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan mempersiapkan perusahaan untuk pemanfaatan Nusantara Sustainability di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kerjasama berbagai pemangku kepentingan sebagai bagian dari upaya Pertamina dalam menghadapi persaingan global.

Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mengembangkan program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait