JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berbicara seputar industri kreatif. Erick mengatakan kunci dari industri kreatif adalah harus adaptasi dengan perubahan dan situasi.
Segala yang terjadi di seluruh belahan dunia bergerak sangat cepat. Banyak pihak berlomba-lomba menunjukkan keunggulan di sektor ini. Itulah mengapa, jelas Erick, harus ada aksi yang sangat serius, inovatif dan konsisten dalam menjalaninya.
“Ketika kita berbicara tentang industri kreatif, anda harus benar-benar mendalami, tetapi dalam waktu bersamaan, kamu harus siap beradaptasi dengan perubahan dunia, karena ini bukan bisnis yang statis, seperti anda datang di pagi hari dan pulang di malam hari,” kata tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu, dalam video di Instagram-nya saat berbicara di forum Pertamina Creativepreneur Summit 2024, dikutip Republika.co.id, Ahad (25/8/2024).
Ia melanjutkan, improvisasi menjadi hal vital. Itu dilakukan setiap hari. Tak ada waktu menunggu.
Jika tidak demikian, bakal ketinggalan. Orang-orang di tempat lain juga melakukan hal serupa. Sehingga perlu ada keunikan dan nilai lebih dari setiap produk yang dihasilkan. Sangat dinamis
“Tapi anda harus improve produk kamu setiap hari, karena kunci dari industri kreatif, anda harus beradaptasi, dengan perubahan situasi,” ujar Erick.
Lalu bagaimana dengan industri kreatif di Indonesia. Ia menjelaskan, hal itu juga menjadi fokus pemerintah. Bagaimana bekerja sama dengan semua stakeholder dalam mengoptimalkannya.
Industri kreatif, sambung Erick, merupakan hal baru di Indonesia. Sektor ini turut menyumbang pertumbuhan ekonomi yang berada di angka lima persen per tahun, dalam 20 tahun ke depan.
“Jika kita bicara tentang digital ekonomi, kita akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Menteri BUMN, optimistis.
Erick menerangkan, Indonesia memiliki sederet sumber daya yang mendukung optimalisasi industri kreatif. Negara ini punya bonus demografi. Banyak anak-anak muda di usia produktif.
Lalu Indonesia terkenal dengan budaya yang luas. Dari Sabang-Merauke terdapat beragam kekhasan daerah yang unik. Proses pematangan terus dilakukan, agar lebih efektif dalam menghasilkan secara ekonomi, dan berguna bagi negara dan masyarakat.
“Produksinya sudah berjalan, tapi kualitas, manajemen, dan implementasinya, itu hal yang sedang kami dorong,” tutur Erick.
Ia kembali menekankan, Industri Kreatif Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kuncinya itu tadi, harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan memaksimalkan potensi yang dimiliki, agar bisa terus bersaing.
Sumber: Republika