Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam memperkuat hubungan antara anggota Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) untuk membangun kampung halaman yang lebih baik. Dalam acara Halal bi Halal Ikawangi Pusat, Ipuk menyatakan bahwa era efisiensi anggaran dan ketidakpastian ekonomi global menuntut solidaritas sebagai kunci untuk mengatasi tantangan tersebut. Solidaritas dengan kampung halaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk mempromosikan Banyuwangi di berbagai daerah agar lebih dikenal dan berkembang secara positif. Menurut Ipuk, tagline “seduluran selawase” yang menjadi filosofi Ikawangi dapat membawa nama Banyuwangi ke tingkat nasional melalui kreativitas dan kontribusi masyarakat Banyuwangi di mana pun mereka berada.
Di sisi lain, perwakilan sesepuh Ikawangi, Arief Yahya, berpendapat bahwa solidaritas antara warga Banyuwangi di perantauan dan pemerintah daerah akan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Prestasi dan capaian Banyuwangi menjadi kebanggaan bagi seluruh warga Banyuwangi di manapun mereka berada. Halal bi Halal Ikawangi Pusat tidak hanya menjadi acara tahunan yang meriah, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional berdarah Banyuwangi. Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai tampilkan seni tradisi dan kuliner khas Banyuwangi. Menampilkan tarian tradisional seperti gandrung, jaran goyang, jaranan butho, serta aneka kuliner seperti rujak soto, pecel rawon, dan kudapan khas lainnya. Hal ini memperkuat ikatan antara warga Banyuwangi dengan kampung halaman mereka.