Bank Indonesia (BI) berusaha mempercepat penggunaan transaksi digital melalui QRIS di Kabupaten Bondowoso. Namun, tantangan muncul karena rendahnya Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di daerah ini. Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingkat literasi digital yang masih rendah di wilayahnya. Menurutnya, pemahaman teknologi yang lebih baik diperlukan agar QRIS dapat diimplementasikan dengan efektif.
Kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah terbiasa dengan transaksi non-tunai. Namun, Abdul Hamid menekankan pentingnya peningkatan literasi digital secara agresif guna mencegah inisiatif ini hanya menjadi aktivitas seremonial. Pekan QRIS Nasional dilaksanakan tidak hanya di Bondowoso, tetapi juga di kabupaten lain di eks Karesidenan Besuki. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat terbiasa dengan pembayaran digital untuk berbagai keperluan mulai dari belanja hingga pembayaran pajak.
Dalam upaya meningkatkan literasi digital, BI memberikan edukasi perlindungan konsumen untuk mencegah penipuan digital. Meskipun IMDI Bondowoso masih rendah, BI optimis bahwa sinergi dengan pemerintah daerah dapat meningkatkan indeks ini. Dengan melibatkan berbagai organisasi pemerintah daerah, BI berharap program pembayaran menggunakan QRIS dapat diterima secara luas di masyarakat. Selain itu, mereka juga memberikan insentif bagi masyarakat agar lebih terbiasa menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari.