29 C
Jakarta
HomeBeritaKORMI Jatim: Diskriminasi Anggaran dan Krisis Kepemimpinan

KORMI Jatim: Diskriminasi Anggaran dan Krisis Kepemimpinan

Dinamika olahraga rekreasi di Jawa Timur kembali memunculkan sorotan mengenai potensi KORMI. Stand Up Paddle (SUP) di Jatim dinilai memiliki potensi besar dalam menyumbang PAD hingga Rp 2 triliun. Namun, masalah krusial seperti diskriminasi anggaran dan kelambanan pembinaan terus muncul. KORMI, yang relatif baru dibanding KONI, menghadapi ketidakadilan dalam alokasi anggaran. Regulasi olahraga rekreasi sering kali tumpang tindih dalam pemahaman di tingkat pemerintah daerah. Namun, SUP menjadi salah satu contoh sukses dalam kontribusi ekonomi dan pariwisata di Jawa Timur. Ali Yusa juga menyoroti perdebatan seputar reward atlet dan SK, menegaskan pentingnya sikap sportif dalam kepemimpinan. Kebijakan integritas dan prinsip sportivitas di KORMI Jatim menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan publik dan pemerintah. Jangan Ulangi Pola KONI, Ali menekankan pentingnya KORMI dalam pengembangan potensi ekonomi, pendidikan, dan pelestarian lingkungan tanpa mengulangi kesalahan dan diskriminasi pada pola lama. Mendukung pendanaan dari pemerintah provinsi dan keterbukaan dalam administrasi menjadi hal krusial dalam memastikan kelancaran pengembangan olahraga masyarakat di Jawa Timur.

Source link

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait