Tragedi kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, kembali menelan korban jiwa. Seorang balita berusia dua tahun berinisial AD, anak dari almarhumah Yeti, meninggal dunia setelah berjuang melawan luka bakar serius akibat ledakan hebat di lokasi pengeboran tanpa izin tersebut. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, menegaskan bahwa korban sempat mendapat perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, namun kondisinya tidak tertolong karena luka bakar yang dialami sangat parah.
Dengan meninggalnya AD, jumlah korban tewas dalam peristiwa itu bertambah menjadi lima orang. Sebelumnya, RSUD dr. R. Soetijono Blora melaporkan satu korban meninggal dengan luka bakar 90 persen, sementara empat korban lainnya mengalami luka bakar 70–90 persen. Kebakaran dipicu oleh blow out pada sumur minyak masyarakat yang menyebabkan minyak mentah terbakar dan menyebabkan kerugian materiil sebesar Rp170 juta.
Polres Blora telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, dengan tuduhan melanggar Pasal 52 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang mengubah UU Migas. Api baru berhasil dipadamkan setelah tim gabungan dari berbagai pihak berjibaku selama beberapa hari. Proses pemadaman berlangsung lama karena semburan gas bertekanan tinggi membuat api sulit dikendalikan. Semua pihak yang terlibat dalam penanganan kebakaran ini patut diapresiasi atas upaya maksimalnya.