Kabupaten Banyuwangi telah dipilih oleh pemerintah pusat sebagai lokasi uji coba awal digitalisasi bantuan sosial (bansos). Pendaftaran dimulai di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dan Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. Warga dapat mendaftar melalui smartphone dengan proses yang singkat dan bantuan pendamping desa bagi yang masih belum terbiasa dengan teknologi. Agen Perlindungan Sosial (Perlinsos) juga ikut mendampingi warga yang tidak memiliki ponsel pintar agar tetap dapat mendaftar sebagai calon penerima bansos.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut mengawasi jalannya uji coba di Desa Kemiren dan merasa antusias dengan respons masyarakat yang positif. Menurutnya, digitalisasi bansos merupakan langkah menuju perubahan yang lebih transparan dan tepat sasaran. Selain itu, pendaftaran secara digital juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
Para pejabat pusat seperti Dirjen Dukcapil Kemendagri, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, dan pejabat Dewan Ekonomi Nasional turut hadir dalam uji coba perdana ini. Mereka menekankan bahwa pendaftaran digitalisasi bansos terbuka bagi semua yang membutuhkan bantuan. Kemudahan proses ini juga dirasakan oleh Agen Perlinsos dan pendamping PKH Desa Kemiren.
Kepala Desa Kemiren mengungkapkan bahwa warganya sangat bersemangat mengikuti pendaftaran digitalisasi bansos. Dari 1.147 kepala keluarga, ratusan warga telah mendaftar sejak hari pertama. Dengan digitalisasi, diharapkan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan namun sebelumnya terlewatkan dapat terakomodasi dengan baik.