Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak petani untuk mempercepat peningkatan produksi pangan. Amran menyebut, pertanian adalah salah satu sektor yang menentukan ketahanan pangan negara. Meskipun begitu, kata Amran, saat ini banyak negara yang menghadapi krisis pangan, ditambah dengan tantangan iklim ekstrem El Nino.
“Kondisi pangan dunia sedang buruk, ada 10 negara yang kelaparan saat ini. Kami mampu swasembada sampai tiga kali lipat, itu berarti kita mampu swasembada kembali, dan kami berencana untuk membuat negara ini menjadi negara superpower melalui pangan,” ujar Amran dikutip dari siaran persnya, Ahad (14/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Amran juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk memajukan pembangunan pertanian di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Amran berharap bantuan tersebut dapat mendorong pembangunan pertanian dan perkebunan secara berkelanjutan, serta berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Kabupaten Wajo dikenal sebagai penghasil beras serta memiliki potensi perkebunan yang besar.
Sebelumnya, Amran telah menyerahkan bantuan berupa perluasan tanaman genjah seluas 200 hektare, peremajaan tanaman kelapa seluas 400 hektare, peremajaan tanaman kakao seluas 100 hektare, intensifikasi tanaman pala seluas 100 hektare, rehabilitasi tanaman cengkeh seluas 100 hektare, penyediaan prasarana pascapanen kakao 2 unit, dan penyediaan sarana pengolahan kakao 2 unit. Selain itu, juga ada bantuan untuk tanaman pangan, seperti komoditas padi seluas 22 ribu hektare dan jagung seluas 13 ribu hektare, lengkap dengan bantuan traktor dan pompa air.
Amran juga menambah bantuan untuk Kabupaten Wajo, yaitu bantuan untuk pengembangan komoditas jagung dan padi masing-masing seluas 20.000 hektare.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menuturkan bahwa potensi perkebunan di Kabupaten Wajo sangat besar. Ia berharap dukungan pemerintah dapat memacu peningkatan produksi berbagai komoditas pangan dan menjadi solusi dalam mengatasi krisis pangan di masa depan.
“Sumber: Republika”