Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah membantah informasi yang tidak akurat yang tersebar di media sosial mengenai pabrik skincare milik PT. Ratansha Purnama Abadi. Menurut Kepala BPOM, Taruna Ikrar, pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap produk kosmetik yang beredar di masyarakat dan memiliki prosedur evaluasi yang ketat sebelum mengeluarkan izin edar bagi setiap produk kosmetik. Ikrar menegaskan agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, yang dapat merugikan pabrik yang telah mematuhi regulasi dan memperoleh izin edar resmi.
BPOM dengan tegas mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar mengenai pabrik Ratansha yang diduga menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri dan telah diajukan ke pengadilan oleh BPOM sebanyak dua kali adalah tidak benar. Ikrar juga menekankan bahwa tuduhan semacam ini tidak memiliki dasar fakta dan dapat merugikan reputasi pabrik yang telah mematuhi regulasi. Pabrik yang dimaksud tidak teridentifikasi sebagai pabrik pemasok merkuri.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, secara konkret membantah isu di media sosial yang menyebutkan bahwa pabrik kosmetik atau produk skincare PT. Ratansha Purnama Abadi menggunakan merkuri. Pihak BPOM terus melakukan langkah-langkah untuk memastikan informasi yang beredar benar dan tidak merugikan pihak-pihak yang terlibat.