Jeritan warga miskin dari Desa Sumbersalak, Kabupaten Bondowoso mulai terdengar di tengah penyaluran bantuan sosial yang dipenuhi dengan dugaan penyimpangan. Meskipun nama mereka terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), warga tidak pernah menerima sepeser pun dari program tersebut. Saniman, seorang buruh serabutan berusia 65 tahun, mengaku namanya terdaftar sebagai penerima PKH namun tidak pernah menerima uang tersebut. Kejanggalan semakin terungkap saat kerabat Saniman memberitahunya bahwa namanya aktif dalam sistem data PKH, tetapi ATM dan buku rekeningnya diduga dikuasai oleh oknum agen desa. Turni, warga lansia lain di desa yang sama, juga mengalami nasib serupa. Anaknya, Laili, menemukan bahwa bantuan PKH untuk ibunya telah cair, tetapi dalam kenyataannya tidak demikian.
Dugaan penyaluran bantuan sosial yang bermasalah ini telah mencuatkan aroma busuk permainan kotor di balik nama bantuan sosial. Program bantuan pemerintah yang seharusnya menjadi penyelamat bagi keluarga pra-sejahtera, malah terjerat dalam dugaan korupsi terselubung yang merampas hak-hak warga miskin. Kondisi ini memunculkan banyak pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya menikmati uang rakyat ini dan mengapa banyak warga yang sama sekali tidak menerima bantuan meskipun terdaftar sebagai penerima. Masyarakat Desa Sumbersalak menyerukan agar aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan penyimpangan ini demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan pemerintah. Jeritan keluarga miskin di Desa Sumbersalak menjadi cerminan dari ketidakadilan yang harus segera diluruskan oleh pihak yang berwenang.