PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) terus menciptakan berbagai strategi baru untuk tetap relevan menghadapi tantangan dalam era digitalisasi. Menurut Direktur Risk Management, Grandis Helmi, BSI fokus pada aspek manusia untuk menghadapi risiko dan tantangan di era digital agar tetap relevan dalam era transformasi digital yang cepat. Grandis menjelaskan bahwa perilaku masyarakat semakin cenderung menggunakan layanan perbankan digital, seperti yang terlihat dalam data internal perusahaan yang menunjukkan peningkatan penggunaan layanan perbankan internet dan aplikasi mobile pascapandemi Covid-19. BSI perlu menawarkan beragam produk yang sesuai dengan kebutuhan setiap segmen usia untuk melayani nasabah yang berasal dari berbagai segmen.
Grandis juga mengakui bahwa digitalisasi membawa risiko baru, seperti serangan siber dan penipuan digital. BSI telah mengidentifikasi risiko ini dan mengadopsi pendekatan pertahanan dalam tiga lapisan, yaitu melibatkan unit bisnis, manajemen risiko independen, dan pengawasan oleh dewan komisaris. BSI telah merumuskan kategori serangan dan penipuan yang umum terjadi dan mengembangkan rencana mitigasi yang sesuai. Perseroan juga memberikan pelatihan dan pemahaman yang cukup kepada karyawan agar dapat menghadapi ancaman yang terus berkembang di dunia digital.
BSI tetap berusaha mempertahankan nilai-nilai syariah sambil menjawab tuntutan teknologi dan keamanan. BSI juga mengutamakan inovasi dan ketahanan siber sebagai bagian integral dari pelayanan kepada pelanggan dari semua usia. BSI juga fokus pada mencapai masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan keuangan konvensional dengan memaksimalkan teknologi dan digitalisasi. Mereka juga berkomitmen untuk menjadi pilihan bank yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan generasi milenial yang jumlahnya mencapai 70-75 juta orang di Indonesia.
Saat ini, BSI merupakan bank terbesar ketujuh di Indonesia dari segi aset, dengan total aset mencapai Rp 314 triliun. Selain itu, jumlah pelanggan BSI juga meningkat dari 14 juta menjadi hampir 28 juta sejak didirikan pada 2021, menjadikannya salah satu bank terbesar di Indonesia.