Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat program pompanisasi sebagai upaya untuk meningkatkan produksi yang mengalami penurunan akibat panjangnya periode El Nino beberapa tahun yang lalu. Saat ini, program yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tersebut sudah berjalan hampir di seluruh Provinsi.
Meskipun demikian, ada beberapa perawatan yang harus dilakukan oleh petani ketika pompa sudah beroperasi. Mengenai hal ini, Plt Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto berbagi tips dan pengalaman dalam merawat mesin secara teratur.
Prihasto mengatakan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat yang dirancang khusus untuk mengatasi kekeringan dengan memanfaatkan air sungai yang tidak pernah kering. Dengan menggunakan pompa, indeks pertanaman yang semula hanya satu kali dapat ditingkatkan menjadi tiga kali lipat.
Diketahui bahwa saat ini terdapat sekitar 3 juta hektar lahan tadah hujan yang dapat ditingkatkan produktivitasnya. Di wilayah Jawa Tengah sendiri, lahan tadah hujan mencapai sekitar 267.655 hektar.
Prihasto menekankan pentingnya pemeriksaan air oleh para petani, karena ketersediaan air sangat menentukan peningkatan indeks pertanaman dan perluasan areal tanam. Selain itu, para petani disarankan untuk membangun rumah pompa secara permanen jika debit air di sungai cukup melimpah.
Terakhir, Prihasto telah mengunjungi lebih dari 10 kabupaten di Jawa untuk memastikan pelaksanaan program pompanisasi sesuai arahan Menteri Pertanian dan mampu meningkatkan produktivitas lahan tadah hujan.
Sumber: Republika