Taebe dan Arief Kurniawan dari PT IBP masing-masing menunjukkan dokumen terkait lahan yang sedang disengketakan. Seorang warga Loa Janan yang tinggal di tepi jalan Samarinda-Balikpapan, bernama Taebe, sedang memperjuangkan haknya atas lahan dari penambangan yang dilakukan oleh PT Insani Baraperkasa. Taebe, didampingi kuasa hukumnya, menyatakan bahwa ia tidak pernah menjual lahan tersebut kepada siapapun, termasuk H Junaid. Dia menjelaskan asal usul kepemilikan lahan itu yang berasal dari ayahnya yang sudah meninggal sejak tahun 1986. Taebe menyatakan bahwa lahan tersebut dibuatkan Surat Pernyataan Penguasaan Sebidang tanah sejak tahun 1982 dan sejak itu ia mengelola lahan tersebut sebagai ahli waris. Meskipun demikian, lahan tersebut diklaim oleh PT Insani Baraperkasa setelah melewati serangkaian penjualan kepada pihak lain.
Di sisi lain, Arief Kurniawan dari PT IBP menyatakan bahwa perusahaan telah memperoleh lahan tersebut melalui pembelian legal dari pemilik sebelumnya. Arief menyatakan bahwa pihak perusahaan telah melalui proses perijinan yang lengkap sebelum melakukan kegiatan penambangan di lokasi tersebut. Meskipun lahan tersebut memang mengandung batubara, Arief menegaskan bahwa kegiatan penambangan dilakukan secara legal dan hanya sebagian kecil dari lahan yang digunakan.
Kedua belah pihak saling mendukung argumennya masing-masing dan menegaskan bahwa mereka akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan sengketa ini. Meskipun begitu, keduanya menyatakan kesediaan untuk mematuhi keputusan pengadilan terkait kepemilikan lahan dan ganti rugi yang mungkin diberikan. Meskipun terdapat ketegangan antara keduanya, namun keduanya sepakat untuk membiarkan proses hukum berjalan dan menunggu keputusan dari pengadilan terkait sengketa lahan ini.