Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memindahkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Sebagai hasilnya, Bandara Kertajati yang dibuka sejak 2018 kini beroperasi penuh.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero), Muhammad Awaluddin, menyatakan bahwa dengan beroperasi penuh di Bandara Kertajati, trafik penerbangan di Jawa Barat dapat diperluas. Awaluddin mengatakan sebelumnya, saat Bandara Husein masih beroperasi, trafik di Jawa Barat terbatas karena Bandara Husein merupakan bandara komersial yang dioperasikan oleh TNI AU.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah kapasitas landasan pacu di Bandara Husein Sastranegara yang hanya memiliki panjang 2.200 meter dan lebar 44 meter sehingga tidak dapat menampung pesawat berbadan besar. Hal ini membuat potensi penerbangan internasional terhambat karena membutuhkan waktu terbang lebih dari lima jam (membutuhkan pesawat berbadan besar).
Dengan pemindahan ke Bandara Kertajati, peluang pertumbuhan trafik penerbangan dapat terjadi. Awaluddin mengatakan bahwa saat masih beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, hanya terjadi 18 hingga 20 penerbangan per hari. Setelah pandemi Covid-19, penerbangan internasional juga terbatas. Namun, saat ini di Bandara Kertajati, penerbangan internasional sudah dapat diaktifkan, termasuk penerbangan haji dan umrah serta penerbangan dari dan ke Kuala Lumpur.
Dengan adanya optimalisasi trafik penerbangan di Jawa Barat, Awaluddin berharap masyarakat akan memilih Bandara Kertajati sebagai pilihan utama. Terlebih lagi, akses melalui Jalan Tol Cisumdawu dengan enam seksi sudah beroperasi penuh.
Saat ini, terdapat tujuh rute penerbangan yang dipindah dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati, yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang.
Selain itu, untuk memudahkan penumpang, DAMRI juga memberikan tarif promo sebesar 20 persen dari setiap rute khusus periode Oktober-Desember 2023. Rute dan tarif Bus DAMRI menuju Bandara Kertajati antara lain Bandung-Bandara Kertajati (Rp 80 ribu), Cirebon-Bandara Kertajati (Rp 50 ribu), dan Kuningan-Bandara Kertajati (Rp 60 ribu).
Sumber: Republika