25.6 C
Jakarta
HomeBeritaErick Thohir, Menteri BUMN Menyingkap Kesuksesannya dalam Memperbaiki BUMN

Erick Thohir, Menteri BUMN Menyingkap Kesuksesannya dalam Memperbaiki BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama, Tanri Abeng, mengatakan Erick Thohir telah membawa perubahan besar dalam membenahi BUMN. Tanri menyampaikan Erick merupakan pemimpin yang berani melakukan transformasi.

“Jika kita ikuti kinerjanya, Pak Erick baru masuk menjelang akhir 2019 dan sudah memulai restrukturisasi,” ujar Tanri di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Berkat tangan dinginnya, Tanri menyebut Erick mampu membawa BUMN keluar dari badai ekonomi akibat pandemi covid-19. Tanri menyampaikan laba bersih BUMN konsolidasi BUMN anjlok hingga Rp 13 triliun dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp 125 triliun akibat pandemi. Namun, lanjut Tanri, Erick berhasil membuat laba BUMN kembali seperti 2019 sebesar Rp 125 triliun pada 2021 atau setahun berselang.

“Yang lebih menakjubkan, kinerja BUMN pada 2022 merupakan rekor sepanjang sejarah BUMN, di buku itu Rp 309 triliun tetapi ada keuntungan Garuda yang tidak berbentuk cash, tetapi jika melihat cash to cash, laba BUMN mencapai Rp 252 triliun atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya, itu pun masih rekor,” ucap Tanri.

Tanri mengatakan Erick secara konsisten terus meningkatkan kinerja BUMN. Menurut Tanri, apa yang dilakukan Erick sudah tepat dalam menyehatkan dan meningkatkan keuntungan BUMN dalam empat tahun terakhir kepemimpinannya.

“Jika kita lihat data semester I 2023, Ebitda dari periode yang sama naik 14 persen, net income juga naik 13 persen, ini berarti kita memprediksi BUMN akan melampaui keuntungan 2022, ini menunjukkan peningkatannya yang konsisten,” lanjut Tanri.

Tidak hanya itu, Tanri mengatakan Erick juga berhasil memperbaiki solvabilitas BUMN. Tanri menyampaikan rasio utang terhadap modal BUMN terus membaik di era Erick. Hal ini menjadikan kondisi keuangan BUMN menjadi jauh lebih sehat mengingat pertumbuhan aset dan modal yang dimiliki BUMN jauh lebih besar daripada utang.

“Sebelum Erick Thohir, BUMN selalu dibiayai dengan utang yang paling besar, sehingga aset meningkat tetapi utang juga meningkat. Tiga tahun terakhir ini peningkatan aset sudah normal tidak lagi menyebabkan kenaikan utang, sehingga solvabilitasnya membaik,” kata Tanri.

Sumber: Republika

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait