29.4 C
Jakarta
HomeBeritaIndia Menganjurkan Indonesia dan Malaysia untuk Mengurangi Pajak Ekspor Minyak Sawit Menjadi...

India Menganjurkan Indonesia dan Malaysia untuk Mengurangi Pajak Ekspor Minyak Sawit Menjadi Dua Persen

Konferensi Kelapa Sawit Indonesia (IPOC) 2023 dan 2024 Mengadakan Tampilan Harga Hari II yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (3/11/2023).

BADUNG — India sedang berupaya meningkatkan produksi minyak kelapa sawitnya. Diperkirakan produksi tersebut akan meningkat dari 34 juta ton menjadi 45 hingga 48 juta ton. Sementara itu, permintaan konsumsi India terhadap minyak kelapa sawit diperkirakan berada di sekitar 30-32 juta ton. Permintaan tersebut dikatakan terus meningkat.

Direktur Eksekutif The Solvent Extractor’s Association (SEA) of India BV Mehta mengatakan, minyak kelapa sawit sangat penting bagi India untuk menjembatani kesenjangan antara permintaan dan pasokan, baik melalui impor maupun domestik.

Oleh karena itu, untuk menjamin Program for Palm Oil SEA of India, SEA of India telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Indonesian Palm Oil Board dan Malaysian Palm Oil Board. Dia menyebutkan bahwa ada beberapa tantangan terhadap aspek keberlanjutan dalam sektor minyak kelapa sawit di India, termasuk beragam standar keberlanjutan, rendahnya kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan, dan fluktuasi harga pasar.

“Saya menyarankan agar Indonesia dan Malaysia mengurangi pajak ekspor sebesar dua persen atau sebesar 20 dolar AS atau 30 dolar AS per ton untuk minyak kelapa sawit yang diproduksi sesuai dengan standar Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) atau Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO),” kata Mehta dalam Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 dan 2024 Price Outlook di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (3/11/2023).

Dengan demikian, diharapkan pembeli dan penjual minyak kelapa sawit akan berusaha memenuhi persyaratan yang ada. Menurutnya, insentif moneter yang diberikan juga akan penting dalam mempromosikan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dan Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO).

Sebagai informasi, SEA of India adalah asosiasi minyak nabati terbesar di India. Asosiasi tersebut memiliki 700 anggota yang tersebar di berbagai daerah di India.

SEA of India bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pengusaha, pemerintah, pembuat kebijakan, dan berbagai organisasi global, untuk mendorong perdagangan minyak nabati serta perkembangan industri.

Sumber: Republika

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait