Salah satu sasaran boikot Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) adalah restoran Amerika Serikat (AS) Pizza Hut yang telah membuka cabang di berbagai negara seperti Jepang, Inggris, India, Spanyol, Afrika, Thailand, Jerman, Indonesia, dan Israel.
Menurut laman resmi BDS, waralaba yang membuka cabang di Israel secara terang-terangan mendukung penjajahan Israel di Palestina. Bahkan, sebagian besar dari mereka memberikan sumbangan dalam bentuk barang kepada militer Israel.
Keterkaitan Pizza Hut dan Israel dimulai pada tahun 1990, saat Clal Chains yang merupakan anak perusahaan Clal Industries membawanya ke Israel. Saat ini, sudah ada lebih dari 50 gerai Pizza Hut di Israel. Sejak 2021, Pizza Hut juga telah berubah kepemilikan menjadi Yum! yang dimiliki oleh Udi Shamai, salah satu pengusaha sukses di Israel.
Dukungan dugaan Pizza Hut terhadap penjajahan Israel di Palestina muncul setelah restoran Pizza Hut cabang Israel mengunggah sebuah iklan dengan gambar yang dirilis oleh polisi Israel pada 2017. Dalam postingannya, restoran Pizza Hut cabang Israel mengolok-olok tahanan yang diduga Marwan Barghouti karena telah berbuka puasa dengan makan sebatang coklat setelah melakukan aksi mogok makannya di laman resmi Facebook Pizza Hut Israel.
Dalam bahasa Ibrani, tertulis Pizza Hut Israel menuliskan “Barghouti, jika Anda ingin menghentikan aksi mogok makan Anda, mengapa tidak dengan pizza?”
Tak hanya itu, Pizza Hut Israel juga mengedit foto ruangan sel Barghouti dengan menambahkan sebuah kotak pizza di lantai sel serta satu potongan pizza di atas wastafel sel tahanan tersebut.