29.2 C
Jakarta
HomeBeritaInfrastruktur Masih Aman untuk Pembangunan

Infrastruktur Masih Aman untuk Pembangunan

JAKARTA — Ekonom dari Universitas Brawijaya Malang, Hendi Subandi, menyatakan bahwa rasio utang luar negeri Indonesia masih tergolong aman. Ia juga mengategorikan utang Indonesia sebagai utang produktif, karena digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

“Walaupun Indonesia berutang, negara lain juga melakukannya. Tapi selama peningkatan utang dilakukan untuk pembangunan bangsa khususnya infrastruktur, ini akan menambah aset pemerintah. Kalau aset pemerintah lebih besar dari utangnya, ini akan baik-baik saja,” kata Hendi.

Terkait utang pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga November 2023, tercatat bahwa jumlahnya telah mencapai Rp8.041 triliun. Angka ini naik sebesar Rp487 triliun dibandingkan periode November 2022. Dengan jumlah tersebut, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) per 30 November 2023 adalah 38,11 persen atau naik dari bulan sebelumnya pada level 37,95 persen.

Hendi juga menyatakan bahwa meski tren rasio utang naik, yang lebih diperhatikan adalah untuk apa utang tersebut digunakan. Ketika mayoritas dipakai untuk infrastruktur, perlindungan sosial, dan sektor lain yang bermanfaat pada masyarakat, maka akan berdampak positif pada indeks pembangunan manusia (IPM).

Menurut Hendi, kenaikan utang Indonesia terkait dengan pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama tiga tahun sejak 2020. Untuk mencegah agar utang tidak semakin membengkak, Hendi mengusulkan pemerintah menyiapkan instrumen sebagai langkah awal dengan berbagai skenario yang tidak merugikan pemerintah dan masyarakat.

Hendi juga menyampaikan bahwa salah satu instrumen untuk meningkatkan pendapatan negara adalah membentuk badan penerimaan negara di bawah komando presiden. Badan tersebut bisa direalisasikan melalui peleburan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang saat ini di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB masih terjaga dalam batas yang aman hingga November 2023. “Rasio utang kita di level aman, di bawah 40 persen, yaitu di 38 persen,” ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12/2023).

Airlangga menegaskan bahwa terkendalinya rasio utang tersebut juga sejalan dengan perekonomian Indonesia yang tetap kuat dengan pertumbuhan yang terjaga pada tingkat sekitar 5 persen. Kontrol inflasi yang rendah juga telah berhasil dilakukan, dan Indonesia bahkan merupakan salah satu yang berhasil mengembalikan inflasi ke target sasaran 2-4 persen.

Sumber: Republika

Sumber: Republika (diakses pada 17 Januari 2024)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait