Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa telah menerima laporan terkait dugaan penggelapan dana deposito sebesar Rp 13,5 miliar di Bank Victoria Syariah (BVS) oleh pihak oknum.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pihaknya telah turun tangan dalam melakukan pemeriksaan khusus dan mendorong penyelesaian permasalahan.
“Dalam hal ini, OJK telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan aturan dan mendorong penyelesaian permasalahan dengan meminta bank untuk menyelesaikan pengaduan nasabah sesuai dengan POJK No.6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan,” kata Dian kepada ANTARA di Jakarta, Ahad (7/1/2023).
Dugaan tersebut muncul setelah PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) melaporkan BVS ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) terkait dana deposito Rp 13,5 miliar yang diklaim raib.
Dian menjelaskan bahwa BVS telah berkomitmen untuk menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan aturan perlindungan konsumen dan terus mengawal perkembangan kasus tersebut.
Direktur Utama Bank Victoria Syariah (BVS) Dery Januar mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal kasus tersebut, termasuk melakukan proses audit internal, pemeriksaan khusus, dan audit forensik oleh konsultan independen.
Hasil audit telah diserahkan kepada kepolisian. Dery mengklarifikasi bahwa dana deposito yang diklaim raib oleh POLA sebenarnya tidak teregistrasi di bank, sehingga BVS tidak dapat memenuhi pencairannya.
Bareskrim Polri telah menetapkan tersangka mantan Kepala Cabang (Kacab) BVS Cabang Bekasi MS atas dugaan kecurangan. MS diduga telah menimbulkan kerugian sebesar Rp 35 miliar dari berbagai nasabah perorangan maupun institusi.
Sumber : ANTARA
Sumber: Republika