Kapal dagang Israel dikabarkan akan berlabuh di Indonesia. Seorang komandan Satuan Operasi Khusus Netizen julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov, membuat surat terbuka kepada Menteri Perhubungan RI, Budi Karya. Ia menyerukan untuk menghalau kapal dagang ZIM Trade yang memiliki jadwal berlabuh di empat pelabuhan Indonesia.
“Kami bangsa Indonesia memiliki aspirasi untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dengan berbagai cara yang kita bisa, salah satunya adalah melarang kapal-kapal ZIm dari Israel berlabuh di empat pelabuhan kita: Jakarta, Belawan, Semarang, dan Surabaya. Semoga ada kabar baik setelah ini, kami mengharapkan agar Bapak ikut serta dalam perjuangan ini,” ucap Erlangga Greschinov.
Unggahan ini mendapat dukungan dari warganet yang mendesak pemerintah Indonesia menolak segala bentuk hubungan dengan Israel, termasuk dagang. Meski Indonesia secara resmi tidak memiliki hubungan bilateral dengan Israel, aktivitas dagang masih terjadi. ZIM Trade sendiri adalah penyedia jasa logistik perdagangan milik Israel yang telah berdiri selama 75 tahun.
Menurut data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS), hubungan dagang Indonesia-Israel meliputi sejumlah komoditas, termasuk mesin peralatan mekanis, perkakas, peralatan logam tidak mulia, serta mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya. Total impor Israel selama Januari sampai September 2023 adalah 14,4 juta dolar AS.
Greschinov juga mendesak pemerintah untuk melarang kapal-kapal Israel melewati wilayah Indonesia. Ia mengusulkan agar kapal dagang Israel tidak diperbolehkan melintas di wilayah laut Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai bentuk penolakan pada penjajahan yang dilakukan Israel, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang vokal mendorong kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, Malaysia dan Australia juga telah mengambil langkah serupa dengan melarang kapal Israel berlabuh di negara masing-masing. Semua ini dilakukan sebagai wujud dukungan pada perdamaian dan kemerdekaan Palestina.