31 C
Jakarta
HomeBeritaKisah Batu Nisan yang Dibujuk oleh Magi, Penanda Terkabulnya Hajat

Kisah Batu Nisan yang Dibujuk oleh Magi, Penanda Terkabulnya Hajat


Moh.Ridwan
14 Maret 2024 | 19:03 Dibaca 52 kali

Fitur
Kisah Tumpukan Batu Nisan Bujuk Magi', Penanda Hajat Terkabul

Seseorang tengah membawa batu nisan di Bujuk Magi’. (Foto:Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANGKALAN – Sebelum sampai di makam Syaichona Kholil Martajasah Bangkalan, tepatnya di bundaran Mlajah ada sebuah masjid. Namanya Masjid Sabilillah. Konon, masjid ini dipercaya merupakan masjid tiban. Yang tidak diketahui asal usulnya, tetapi tiba-tiba ada di tempatnya.

Itu pun sebelum direnovasi menjadi masjid modern dengan struktur tembok bata. Bentuk khasnya sudah tak nampak. Hanya lambang berbentuk kaligrafi tulisan arab ‘Muhammad’ yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Di area ini, tak hanya keberadaan masjidnya yang menambah rasa penasaran karena banyak sesuatu yang unik dan tak lazim. Sekilas, jika memalingkan pandangan ke sudut Timur laut dari masjid tersebut, tampak keberadaan tumpukan nisan.

Batu nisan umumnya dipakai sebagai tanda penguburan. Seseorang yang telah dikubur akan ditancapkan dua buah batu nisan sebagai penanda. Namun, tidak di area ini, tepatnya berada di cungkup makam Bujuk Magi’.

Ribuan batu nisan berjejeran dan menumpuk di sekitar makam Bujuk Magi’. Bukan sebagai penanda sebuah makam, melainkan sebuah tanda hajat yang telah terkabul.

Kepercayaan masyarakat, jika hajatnya terkabul mereka akan membawa batu nisan. Entah kebiasaan dan kepercayaan ini muncul dari mana dan sejak kapan. Bahkan, terlalu banyaknya batu-batu nisan hingga ditancapkan berjejer di sepanjang jalan menuju ke makam Bujuk Magi’, kurang lebih 10 meter dari arah masjid Sabilillah.

Akan tetapi, jika melihat dari coraknya, ribuan batu nisan tertumpuk dan ditumbuhi semak belukar ada yang masih baru dan berlumut. Itu menandakan usianya sudah puluhan tahun.

Berdasarkan riwayat, Bujuk Magi’ merupakan ulama yang masih mempunyai hubungan guru dan murid dengan Syaikhona Kholil Bangkalan. Seorang pengamal tariqoh yang ketat. Bahkan, terbilang ekstrim.

Makna Bujuk merupakan seseorang yang berarti disepuhkan dan mempunyai ilmu keagamaan yang mumpuni, sehingga masyarakat cenderung mengkultuskannya.

Arti Magi’ merupakan nama lain dari biji asam. Berjuluk Magi’ lantaran kebiasaan yang aneh yang dimilikinya semasa hidup. Bujuk Magi’ setiap malam mempunyai kebiasaan selalu mengambil biji asam untuk dikumpulkan kembali.

Sambil berdzikir, ia akan mengambil biji-biji asam yang ada di sekitar. Bahkan, tak segan ia akan menaburkan kembali biji-biji asam tersebut, kemudian akan mengambil kembali. Hal itu dilakukan berulang sampai menjelang subuh. Itu dilakukan sebagai tirakat sambil berdzikir kepada Allah SWT.

Dalam riwayat lain disebutkan, kalau Bujuk Magi’ juga memiliki kebiasaan berpuasa yang terbilang ekstrim. Ia akan berbuka dan sahur hanya memakai buah asam jawa. Kemudian, bijinya dikumpulkan dan dibuat alat untuk mengingat Allah SWT. Semacam tasbih, tetapi tidak diikat. Hanya ditaburkan ke halaman, lalu diambil dan dikumpulkan kembali sebagai sarana tirakat.

Bujuk ini mempunyai nama laqob Syekh Waqiatul Akbar karena kebiasaannya yang gemar mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam Al-Quran. Sehingga tak salah orang yang mengamalkan surat ini akan dikabulkan hajatnya oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman, “Aku menjadikan Surat Al-Waqiah sebagai pelengkap rezeki bagi hamba-hamba-Ku yang memperhatikannya” (HR. Al-Jami).

Sesuai hadis rasulullah Muhammad SAW, “Barangsiapa membaca Surat Al-Waqiah setiap malam, tidak akan ditimpa kemiskinan selamanya” (HR. Al-Hakim).

Hal ini menunjukkan bahwa membaca Surat Al-Waqiah dengan rutin dapat menjadi pelindung dari keadaan sulit ekonomi dan kekurangan rezeki.

Tak hanya itu, banyak keutamaan Surat Al-Waqiah yang diriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Surat Al-Waqiah, karena sesungguhnya surat ini adalah penyelamat dari siksa kubur” (HR. At-Tirmidzi).

Jika membaca banyaknya riwayat dan keutamaan Surat Al-Waqiah, menjadi benar jika keberadaan Bujuk Magi’ hanya penanda akan terkabulnya hajat dunia dan akhirat bagi orang yang mengamalkan surat Al-Waqiah. Sebagai bentuk karomah yang datangnya dari Allah SWT.

Pada hakikatnya, Bujuk Magi’ hanyalah sarana pembelajaran, sebuah kisah hubungan kedekatan antara seorang hamba dengan penciptaNya. Dengan laku dan amalan yang semata mengharap rida Ilahi. Wallahu a’lam. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Moh.Ridwan
Editor : Mahrus Sholih

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait