Jakarta— PT PP (Persero) sedang menunggu keputusan akhir Kementerian BUMN terkait rencana penggabungan tujuh BUMN Karya yang bergerak di sektor infrastruktur menjadi hanya tiga perusahaan.
“Niat penggabungan BUMN Karya itu tentu untuk lebih baik, dan kami dalam posisi menunggu keputusan akhir,” kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Bakhtiyar Efendi kepada media di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, rencana penggabungan tersebut sebenarnya sudah menjadi isu lama dan sudah dikaji oleh masing-masing BUMN Karya, sehingga apa yang sudah disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir tidak terlalu mengejutkan lagi.
“PP sebelumnya juga diajak untuk ikut mengkaji rencana penggabungan BUMN Karya dan apa yang disampaikan Menteri BUMN sama persis dengan apa yang selama ini telah dikaji,” katanya.
Saat ini, perusahaan tetap menunggu hasil akhir kajian penggabungan BUMN Karya yang akan disampaikan oleh Menteri BUMN.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan menggabungkan tujuh BUMN Karya yang bergerak di bidang infrastruktur menjadi tiga perusahaan.
“Kita dalam proses menggabungkan tujuh karya menjadi tiga perusahaan karya,” kata Erick.
Adapun ketujuh perusahaan karya tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Erick menyampaikan bahwa penggabungan ketujuh perusahaan ini adalah untuk memperbaiki tata kelola BUMN Karya. Saat ini, Kementerian BUMN sudah mulai melakukan klasifikasi dan pengelompokan agar dapat fokus pada tugas masing-masing.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya akan bergabung dan fokus pada proyek pembangunan air, rel, dan konteks lainnya.
Hutama Karya dan Waskita nantinya akan mengerjakan proyek jalan tol, non tol, institutional building, dan residential comercial.
“Wika (Wijaya Karya) dan PP tidak akan masuk ke tol road, tetapi akan fokus pada pelabuhan laut dan bandara, serta residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya,” ujar Erick.
Erick menambahkan bahwa PP akan menjadi holding atau induk perusahaan untuk penggabungan bersama Wijaya Karya. Kementerian BUMN akan terus mendorong konsolidasi agar korporasi negara memiliki spesialisasi dan keahlian, sehingga kinerja BUMN menjadi lebih efisien.
Referensi: Republika, sumber: https://ekonomi.republika.co.id/berita/sapgmh490/bumn-karya-bakal-digabung-ini-respons-pt-pp