Seorang wanita menuangkan air minum ke dalam gelas (ilustrasi).
JAKARTA — Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo menambahkan, YLKI memiliki prinsip agar semua makanan dan minuman yang beredar di masyarakat wajib memiliki standar tertinggi bagi kesehatan.
YLKI juga terus meminta pemerintah untuk melakukan transparansi tentang informasi mengenai kualitas dan keamanan produk air minum kemasan sangat penting bagi perlindungan konsumen. Misalnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan rekomendasi kepada pelaku usaha untuk mematuhi standar produksi yang ketat demi menjaga kualitas produk dan keamanan konsumen.
Sedangkan kepada konsumen, YLKI mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih produk air minum kemasan dan memeriksa dengan cermat informasi yang tertera pada label.
“Karenanya, kami meminta BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap industri yang mengeluarkan produk yang tidak memenuhi standar aman seperti kandungan bromat ini,” kata Haryo dilansir Antara, Sabtu (6/4/2024).
Bulan lalu, content creator TikTok menunjukkan klaim hasil uji laboratorium bromat sejumlah AMDK yang menyerang salah satu merek air minum dalam kemasan (AMDK). Kadar bromat itu disebut melebihi batas aman dan jauh melebihi ketentuan BPOM.
Video ini pun viral di TikTok dan X serta menjadi sorotan sejumlah warganet. Isu kandungan bromat menimbulkan keresahan masyarakat sebagai konsumen.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun melebeli “HOAKS” pada konten tersebut. Kemenkominfo secara tegas menyebut informasi maupun data yang disebarluaskan tidak mengacu pada sumber yang jelas sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber: ANTARA