DFSK Gelora E adalah kendaraan niaga ringan berbasis listrik yang telah dipasarkan di Indonesia. Kendaraan ini dianggap ekonomis dalam hal biaya kepemilikan dan dinilai cocok untuk mendukung kegiatan UMKM di Indonesia. DFSK Gelora E memiliki dimensi kompak yang memungkinkan untuk menampung banyak penumpang, serta area penumpang belakang yang luas sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan usaha pemiliknya.
Salah satu contoh penggunaan DFSK Gelora E adalah oleh diler resmi DFSK Medan, PT Central Nusantara Niaga, yang telah mengirim unit DFSK Gelora E model minibus kepada PT Perkebunan Nusantara IV. Kendaraan ini digunakan sebagai kendaraan operasional untuk mengangkut karyawan PTPN4 ke berbagai lokasi, termasuk area ladang sawit.
Selain itu, perusahaan karoseri Cahaya Kurnia Mandiri (CKM) juga telah memulai sosialisasi penggunaan ambulans listrik berbasis DFSK Gelora E di Indonesia. Ada tiga jenis ambulans yang digunakan sesuai dengan fungsinya, seperti ambulans gawat darurat, ambulans transportasi, dan ambulans jenazah. DFSK Gelora E juga telah disulap menjadi campervan oleh karoseri Delima Mandiri, yang dapat menjadi kendaraan petualang yang handal.
DFSK Gelora E memiliki spesifikasi yang mengesankan, dengan motor listrik jenis permanent magnet synchronous motor dan baterai lithium iron phosphate berkapasitas 42 kWh. Baterainya menggunakan teknologi Lithium-ion dan mampu menyuplai energi untuk jarak tempuh hingga 300 km. Pengisian daya dilakukan dengan fast charging yang membutuhkan waktu 80 menit untuk pengisian 20-80%.
DFSK Gelora E dijual dengan harga yang terjangkau untuk kendaraan niaga berbasis listrik. Biaya perawatannya juga tergolong murah, dengan biaya perawatan berkala 1 tahun atau 20 ribu kilometer sebesar Rp 280.554 dan biaya perawatan berkala 3 tahun atau 50 ribu kilometer sebesar Rp 1.034.575. Produksi DFSK Gelora E dilakukan di pabrik Cikande, Serang, Banten yang telah mengadopsi teknologi produksi terkini dan modern, mampu memproduksi 50 ribu unit per tahun dengan dukungan teknologi robotik dan SDM terlatih.