27.3 C
Jakarta
HomeBeritaPenting untuk Meneliti Penyebab Defisit APBN Tahun 2024

Penting untuk Meneliti Penyebab Defisit APBN Tahun 2024

BANDA ACEH – Meskipun saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan siapa yang memenangkan Pemilu 2024, namun salah satu program yang diusung calon nomor urut 2 telah banyak mencuri perhatian dan apakah akan dirilis pada pemerintahan yang baru?

Hal ini mencuri perhatian tak terkecuali dari pandangan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia menyebut jika makan siang gratis tersebut perlu dikaji dan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah sehingga membuat dirinya merasa ketar-ketir atas adanya program makan siang gratis tersebut.

Pasalnya program makan siang gratis ini dianggap oleh Menkeu akan mempengaruhi defisit APBN 2025 mendatang jika calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 menang dalam Pilpres 2024.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyinggung jika program makan siang gratis ini akan berpengaruh terhadap keuangan negara. Lantaran modal memberikan makan siang gratis kepada masyarakat akan diambil dari keuangan negara, sehingga Sri Mulyani mewanti-wanti hal tersebut harus dikaji secara seksama.

“Hal tersebut harus dikaji dengan seksama, untuk postur awal ini telah disampaikan dari sisi penerimaan negara maupun belanja negara dijaga sehingga defisitnya untuk adalah antara 2,45 hingga 2,8% dari GDP,” ungkap Sri Mulyani yang dikutip dari YouTube Kompas TV Jawa Timur.

Hal ini disebutkan Sri Mulyani karena arahan dari Presiden Jokowi yang meminta agar program-program yang akan dilaksanakan tahun 2025 mendatang dapat dikendalikan defisitnya dengan detail dan tepat sasaran.

Program makan siang gratis yang diusung oleh calon presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka jika mereka terpilih memimpin Indonesia. Rencana tersebut banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak dan mulai dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Program makan siang gratis ini direncanakan akan disalurkan kepada tujuh puluh lima juta penerima di Indonesia dengan anggaran Rp 15 ribu per anak. Selain Menkeu Sri Mulyani, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto membeberkan arahan yang datang dari Presiden Jokowi agar pemerintah melanjutkan agenda yang sudah ada. Sehingga pemerintah harus benar-benar mempersiapkan program-program yang memerlukan anggaran negara.

“Kita dipersiapkan karena kan arahan presiden Joko Widodo bahwa pemerintahan itu berlanjut ke pelanjutan oleh karena itu program-program yang memerlukan anggaran itu dipersiapkan di format di RAPBN 2025,” jelas Airlangga.

Menyinggung program makan siang gratis yang diusung oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka justru menyebut hal ini masih didiskusikan bersama. “Ya nanti didiskusikan lagi ya,” ujar Gibran.

Gibran enggan banyak menanggapi hal ini lantaran ia menganggap belum menjadi siapa-siapa dan masih fokus untuk pekerjaan-pekerjaan yang ada. “Saya belum ini belum jadi apa-apa, saya saat ini masih fokus pekerjaan-pekerjaan yang ada di Balai Kota,” tutur Gibran.

Program makan siang gratis ini sebelumnya dipilih pasangan Prabowo dan Gibran untuk menjadi salah satu program yang akan dilaksanakan jika mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden mendatang. Hal ini dianggap menjadi solusi terbaik untuk mengatasi angka kematian ibu hamil, anak kurang gizi, menghilangkan kemiskinan ekstrem, stunting, dan dapat membantu para petani serta nelayan di Indonesia. Makan gratis ini juga dianggap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan mengatasi masalah dan memperbaiki kehidupan rakyat miskin yang ada di negara ini. Namun hingga kini belum adanya pengumuman resmi siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 mendatang. Sehingga program makan siang gratis yang membuat Sri Mulyani ketar-ketir ini belum secara resmi dilaksanakan saat ini.

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait