25 C
Jakarta
HomeBeritaPGE Meraih Peringkat ESG Tertinggi di Sektor Utilitas Indonesia

PGE Meraih Peringkat ESG Tertinggi di Sektor Utilitas Indonesia

JAKARTA – Implementasi praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) yang dijalankan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) dianggap telah memberikan manfaat yang signifikan. Dalam bentuk apresiasi, perusahaan mendapat skor 8.4 yang menunjukkan kategori risiko yang dihasilkan adalah negligible dari lembaga ESG global, Sustainalytics, pada hari Selasa, 14 November. Skor yang didapat PGE menunjukkan bahwa Perusahaan telah berhasil sepenuhnya menghilangkan risiko ESG.

Prestasi luar biasa ini menjadikan PGE sebagai perusahaan utilitas dengan peringkat tertinggi dalam skor ESG di Indonesia dan ketiga di tingkat global. Penilaian ESG dari Sustainalytics ini menjadi penilaian ESG perdana bagi Perseroan setelah menjadi perusahaan publik dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, tata kelola, dan tata kelola perusahaan.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi, merasa bangga atas penghargaan dari lembaga global ini. Namun, ia mengingatkan bahwa pencapaian positif ini menjadi tanggung jawab yang harus terus dijaga dan ditingkatkan. “Peringkat ini mencerminkan keunggulan Perseroan dalam menerapkan praktik ESG. Adanya penghargaan ini menunjukkan bahwa PGE telah mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi bisnis. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” kata Julfi.

Sustainalytics merupakan lembaga ESG rating global yang melakukan penilaian atas eksposur risiko ESG dari perusahaan yang melakukan kegiatan operasi dan bisnis dalam industri tertentu. Dalam melakukan pengukuran dan penilaian ESG rating, Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG material pada industri spesifik dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.

Julfi menjelaskan keseriusan PGE dalam aspek ESG salah satunya sudah diimplementasikan di area Lahendong, Sulawesi Utara. Pada area ini, PGE membangun Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso. Program ini telah mengedukasi lebih dari 1.400 warga setempat melalui program Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan Energi Terbarukan, dan Bank Sampah Setor Jo.

“Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso juga telah memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan sampingan dan meningkatkan perekonomian daerah,” katanya.

Lebih lanjut, Julfi mengatakan praktik ESG lainnya juga sudah diterapkan melalui program Kamojang Green Living Ecosystem (KANG ELIE) di area Kamojang, Jawa Barat. Program ini merupakan inovasi ekosistem pemberdayaan masyarakat berwawasan lingkungan dengan tiga value utama yaitu gaya hidup hijau, keberlanjutan, dan ketahanan.

“KANG ELIE telah berhasil meraih penghargaan Gold Champion untuk kategori Economy Element dalam ajang Bisnis Indonesia Social Responsibility Awards (BISRA) 2023,” katanya.

Julfi menekankan bahwa semua program ESG yang telah dijalankan merupakan dedikasi dari PGE untuk memajukan agenda keberlanjutan, dengan inisiatif yang sedang berjalan dan yang akan datang. “Semuanya bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja ESG dan memberikan nilai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

sumber: Antara Sumber: Republika

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait