Proses serah terima rumah merupakan salah satu langkah penting sebelum memiliki rumah. Georgi Ferdwindra Putra, Co-founder dan CEO Gravel, memberikan beberapa tips yang perlu diperhatikan saat melakukan serah terima.
Pertama, pastikan pemilik rumah memeriksa semua dokumen pembelian rumah seperti akta kepemilikan, akta jual beli, dan perjanjian tertulis lainnya yang telah ditandatangani. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dokumen tersebut dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Selanjutnya, periksa janji pemilik sebelumnya atau pengembang terkait peralatan dan fasilitas yang harus ada dan berfungsi. Jika terdapat perbedaan antara kontrak dan kenyataan di lapangan, pemilik berhak meminta spesifikasi sesuai kontrak. Hal ini perlu didiskusikan dengan pihak berwenang sebelum serah terima.
Selain itu, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas bangunan seperti dinding, atap, lantai, dan plafon. Perhatikan adanya kerusakan atau retakan yang signifikan. Selain itu, periksa juga instalasi listrik, air, dan gas untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Periksa juga kualitas finishing rumah seperti cat dinding, lantai, keramik, dan perabotan yang telah dijanjikan dalam kontrak.
Drainase yang efisien juga perlu diperhatikan untuk mencegah masalah kebocoran dan kerusakan akibat genangan air. Pemilik harus memeriksa saluran air, saluran pembuangan, dan toilet untuk memastikan tidak ada masalah kebocoran atau penyumbatan yang dapat mengganggu kenyamanan di rumah baru.
Sebelum menerima kunci rumah, pemilik harus memastikan bahwa rumah telah memenuhi semua peraturan dan perizinan yang diperlukan. Pemilik harus menerima semua sertifikat yang sesuai, seperti sertifikat izin mendirikan bangunan (IMB), sertifikat lingkungan, atau sertifikat lain yang diperlukan sesuai regulasi daerah. Hal ini memberikan kepastian bahwa rumah dibangun dan dioperasikan secara sah.
Selain biaya pembelian rumah, pemilik juga perlu memperhatikan biaya tambahan yang mungkin akan muncul seperti biaya pemeliharaan bulanan atau tahunan, pajak properti, biaya asuransi, dan biaya terkait kepemilikan rumah lainnya. Oleh karena itu, pemilik diharapkan dapat memahami dan merencanakan anggaran untuk biaya-biaya tersebut.
Sumber: Republika