Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan paket 1-3 dari Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas dan arus logistik menuju pelabuhan di Jawa Barat. Proyek tersebut sangat strategis karena tidak hanya melayani arus logistik tetapi juga untuk mengendalikan lalu lintas di Jakarta ke arah barat. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimujono, tol ini akan memecah beban lalu lintas di Jakarta dan mempercepat ekspor dan impor produk di sebelah timur Jakarta.
Pelaksanaan pembangunan jalan tol ini ditandai dengan penandatanganan kontrak bersama badan usaha jalan tol (BUJT) di Kementerian PUPR. Basuki berharap pembangunan jalan tol ini tepat waktu dengan kualitas terbaik serta meminta agar semua pihak berkompetisi secara positif dalam segi kualitas, kecepatan, dan aspek estetika.
Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km, dengan sebagian dibangun oleh BUJT dan sebagian lagi dibangun oleh pemerintah. Jalan tol ini menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Pantura dan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan.
Dengan spesifikasi empat lajur dua arah dengan lebar lajur 3,6 meter, jalan tol ini direncanakan dapat menampung 100.000 kendaraan berat per hari. Selain itu, juga akan dibangun rest area di dua titik lokasi sebagai area persinggahan dan peristirahatan pengguna jalan tol.
Jalan Tol Akses Patimban diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor dan mendukung pengembangan wilayah di sekitarnya. Melalui proyek ini, PUPR ingin menunjukkan bahwa kualitas jalan tol dapat lebih baik dari yang telah dibangun selama ini.
Sumber: Republika